Narkoba dan HIV? Mereka Akrab!
Narkoba itu adalah Narkotika dan Obat-obatan atau bahan berbahaya. Secara eksplisitnya dan kepanjangan dari narkobaitu sendiri. Kalo dari Wikipedia selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatandari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik “narkoba” ataupun “napza”, mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan,narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropikayang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendakdioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya. (Wikipedia)
Jenis dari narkoba dibagi jadi 3 golongan, yang pertama narkoba adalah: ganja atau marijuana, morphin, heroin atau putaw, opium atau tanaman candu, dan kokain. Golongankedua adalah psikotropika, isinya adalah: amphetamine,ekstasi, dan shabu-shabu. Yang terakhir atau golongan ketiga disebut alcohol dan zat adiktif lainnya. (blog dari SitiZubaidah)
Cara menikmati narkoba bisa dengan banyak cara, diminum, dihirup dan disuntik. Menikmati narkoba dengan cara dihidup dan diminum tidak memiliki resiko yang tinggi, tapi jarum suntik sangat beresiko. Jarum suntik yang dipakai secara bergantian merupakan resiko paling tinggi untuk tertular HIV, karna terjadi pertukaran darah orang lain yang mungkin mengidap HIV. Dan sebagian atau bahkan lebih, dari pengguna narkoba menggunakan jarum suntik. Selain jarum suntik, berhubungan seks juga menyumbang persentase yang cukup banyak. Kenapa kami kaitkan dengan seks? Narkoba bisa menyebabkan pemakainya kehilangan penalaran tentang akal sehat, sehingga pada saat melakukan hubungan seks para pemakai narkoba tidak terpikir untuk melakukan hubungan seks secara aman dan bisa melakukannya dengan siapa saja, sehingga peluang tertular HIV sangat besar.
Berikut kami beri satu contoh kasus penggunaan narkoba, data ini kita dapat dari wikipedia. Pada tanggal 2 Februari2010, Sammy Simorangkir diciduk aparat di sebuah kamar kost daerah Pedurenan Sawit Setiabudi, Jakarta Pusat. Di kamar tersebut ditemukan paket sabu-sabu dan juga alat hisap.Langsung saja, Sammy dibawa ke Polres Jakpus. Dari hasil tes urine, Sammy positif mengonsumsi narkoba dan membuatnya dijerat Undang-Undang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun. Tidak sampai disitu, Sammy pun di pecat sebagai lead singer dari group band Krispatih. Tapi tidak lama setelah itu Sammy keluar dari penjara dan menjalani rehabilitasi. Setelah dinyatakan benar-benar lepas dari narkoba, Sammy kembali menjalani profesinya sebagai penyanyi, tapi kali ini dia memutuskan untuk ber-solo karir.
Kesimpulan kami dari hubungan narkoba dengan HIV dan AIDS adalah narkoba sangat berhubungan erat dengan HIV.Jarum suntik yang tidak steril, seks bebas yang tidak aman membuka peluang paling besar untuk tertular HIV. Bagi yang bukan pengguna narkoba, lebih baik jangan mencoba. Tapi jika anda sudah terlanjur menjadi pecandu narkoba, anda bisa menjalani rehabilitasi supaya bisa terlepas dari pengaruh narkoba. Hidup kita emang akan hancur karna narkoba, tapi bukan berarti nggak bisa sembuh. Liat aja Sammy Simorangkir, bisa dibilang dia udah jatuh tertimpa tangga pula, tapi dia punya keinginan yang kuat untuk bisa bangkit lagi dari semua keterpurukannya dan akhirnya apa? Sammy bisa bangkit. Kalau Sammy saja bisa, kenapa anda tidak? Dimana ada kemauan, disana pasti aja jalan.
Kalau bukan kita, siapa lagi? Tunjukkan kalau bukan cuma kami yang peduli, tapi #KitaPeduli
Sumber : odhaberhaksehat