6 Modus ‘Ekstrim’ Para Bandar Menyelundupkan Narkoba ke Wilayah Indonesia
Pengedar Narkoba semakin pintar, Pak Polisi harus lebih jeli nih!
Disimpan Dalam Sepatu Agar Lolos Pemeriksaan
Penduduk Indonesia yang banyak didominasi usia muda, menjadi sasaran empuk bagi Bandar Narkoba internasional untuk “melariskan” barangnya. Bermacam cara pun mereka tempuh agar narkoba milik mereka dapat “mendarat” dengan selamat. Mulai dari tempat untuk menyembunyikan hingga cara “nggal biasa” pun dilakukan agar barang tersebut “selamat”.
Seperti kejadian di Bandar Soekarno Hatta ini. Tiga orang kurir narkotika tersebut berhasil diamankan oleh pihak Bea dan Cukai. Mereka kedapatan membawa paket sabu sebanyak 2,02 Kilogram yang disimpan di dalam sepatu. Serbuk “surga” tersebut disimpan dengan amat rapi, kemudian sepatu dipakai agar lolos dari proses pemeriksaan barang. Ada-ada saja ya.
Dikemas Dalam Buku Cerita Supaya Polisi tak Curiga
Semakin ketatnya pengawasan terhadap peredaran narkoba, membuat para kurir dan sang bandar kerja keras memutar otak. Alhasil, para pelaku “maksiat” tersebut menemukan “jurus” ampuh untuk mengirimkan narkoba. Teknik ini pun sebenarnya cukup membawa keberhasilan bagi kelancaran “Misi” mereka.
Ban Mobil Pun Tak Luput Jadi Tempat Penyimpanan Narkoba
Bandara yang menjadi lokasi pengiriman barang haram oleh para pengedar dan kurir narkoba, kini mulai melirik alternatif lokasi lain yang lebih “aman” dari incaran petugas. Seperti kisah sabu-sabu seberat 20 kilogram yang didatangkan dari negeri Jiran, Malaysia ini, menggunakan ban mobil sebagai media pengirimannya.
Jurus Ala Lagu “Ayu Ting-ting” Juga Dipakai Sebagai Kedok Mengirim Narkoba
Lagu alamat palsu yang dinyanyikan oleh Ayu ting-ting, mungkin menjadi inspirasi dari kawanan kurir narkoba ini. Salah satu modus yang digunakan adalah dengan berpura-pura mengirim paket berisi narkoba dengan alamat acak. Cara tersebut dilakukan agar tidak bisa dilacak oleh aparat penegak hukum.
Cara semacam tergolong ampuh. Selain menghemat biaya, narkoba yang ada didalamnya juga bisa disamarkan dengan barang yang lain. Namun, ibarat pepatah, sepandai-pandai Tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Kawanan kurir “alamat palsu” ini berhasil diringkus polisi karena banyaknya laporan terkait paket-paket dari luar negeri yang di kirim pada alamat yang tidak sesuai. Infomasi inilah yang dijadikan pihak kepolisian menangkap para “utusan khusus” tersebut.
Alat Tukang Tambal Ban Juga Menarik Untuk Kirim Narkoba
Ngeri juga jika ternyata salah satu alat pengisi angin ini bisa digunakan sebagai media “transfer” narkoba. Modus “kompresor isi narkoba” ini ternyata merupakan hal yang baru. Teknik ini merupakan sebuah cara khusus dari jaringan pengedar narkoba di Belanda, untuk memasukkan barang mereka di Indonesia.
Ngendap di Perut Supaya Lolos Pantauan
Modus menelan narkoba ini tergolong cara yang cukup ekstrim dan bukan main-main. Jika sampai salah telan, nyawa bisa menjadi taruhannya. Cara “ekstrim” ini tercatat dilakukan oleh seorang Warga Negara Nigeria yang bernama Uchena Kingsley Okoye. Ia menelan kapsul yang berbentuk telur berisikan kristal sabu-sabu dengan total 81 butir.
Sumber : Boombastis