Perawatan Dini Selamatkan Penderita Hepatitis C
Satu studi baru memperlihatkan bahwa pasien penderita Hepatitis C yang menerima perawatan dini dalam beberapa bulan pertama setelah terjadinya penularan menunjukkan reaksi kekebalan terhadap virus Hepatitis C (HVC).
Demikian kesimpulan para peneliti dari University of Montreal di Kanada yang menyiarkan hasil penelitian mereka pada Jumat, di U.S. Journal of Virology.
Dalam studi itu, para peneliti mengamati perkembangan satu kelompok pengguna obat yang gemar memasukkan obat itu dalam pembuluh darah dan berisiko tinggi terinfeksi HVC sebelum dan segera setelah terjadi pajanan terhadap HVC.
Mereka menemukan bahwa perawatan dini memulihkan reaksi kekebalan secara cepat, ditandai dengan adanya produksi secara serempak anti-virus.
Oleh karena itu, perawatan dini dapat memulihkan reaksi kekebalan terhadap HVC dan membantu menghilangkan virus tersebut dengan cepat. Temuan baru mengenai mekanisme penghapusan virus ini dapat memberi sumbangan bagi penatalaksanaan perawatan penderita HVC.
HVC menular melalui darah yang terinfeksi. Meskipun seperempat pasien yang terinfeksi dapat menghilangkan infeksi tersebut secara spontan, tanpa perawatan, mayoritas pasien menghadapi perkembangan infeksi yang terus-menerus, penyebab utama penyakit kronis pada jaringan hati dan kanker hati.
Satu-satunya pengobatan yang disetujui bagi HVC ialah obat anti-virus yang dikenal sebagai “pegylated interferon alpha”. Obat tersebut berhasil hanya pada separuh kasus ketika ditangani selama infeksi kronis. Angka keberhasilan rata-rata di kalangan mereka yang dirawat dini setelah penularan jauh lebih tinggi atau sebesar 90 persen.