Pecandu Narkoba Bisa Sembuh?
Rasa kecanduan akibat mengonsumsi narkoba akan selalu tersimpan di memori. Namun, pecandu masih bisa sembuh dari kebergantungan obat.
Hal inilah yang disampaikan dr Lula Kamal. Menurutnya, pecandu bisa saja sembuh dari kebergantungan asalkan memiliki niat yang kuat.
“Paling penting adalah melatih diri agar dapat mengendalikan rasa ingin menggunakan lagi jika ada sesuatu yang memicu atau mengingatkan kembali mengenai zat narkobanya,” ungkap dokter lulusan S-2 bidang rehabilitas narkoba dan adiksi di King’s College London.
Setelah pecandu memutuskan untuk direhabilitasi, tak jarang timbul rasa sakau (sakit yang luar biasa) setelah tak lagi mengonsumsi narkoba. Hal ini dikarenakan efek putus zat akibat perubahan saraf pusat dampak pemakaian narkoba.
“Begitu narkobanya tidak ada, lalu timbul efek yang tidak diinginkan. Seperti, bola mata mengecil, nyeri otot tulang persendian, banyak keringat, dan muntah,” ulasannya.
Dihubungi terpisah, dr Kristiana Siste, Sp.KJ mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang narkoba dapat merusak saraf otak. Misalnya, mielin yang kemudian menyebabkan penurunan fungsi kognitif seperti mudah lupa, tidak bisa kosentrasi, penurunan verbal memori, dan fungsi eksekutif yaitu kemampuan merencanakan sesuatu.
Selain itu, penggunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan jiwa, seperti gejala psikotik, depresi, atau manik.
“Kebergantungan narkoba sendiri merupakan gangguan jiwa di mana ia tidak bisa mengontrol perilakunya,” katanya.
Penggunaan narkoba, lanjut dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Siloam ini, dapat disebabkan oleh banyak hal. Mulai coba-coba sampai menjadi suatu kebutuhan dalam melakukan suatu tugas. Misalnya, kebutuhan untuk memiliki energi yang tinggi atau kreatif.