Anak Diam-Diam Menggunakan Narkoba, Ini yang Harus Ortu Lakukan
Banyaknya anak remaja yang menyimpang dari pergaulannya membuat Anda sebagai orangtua mesti jeli dan waspada betul. Apalagi jika sang anak sedang memasuki masa remaja yang cenderung labil dan ikut-ikutan. Bisa saja karena rasa penasarannya anak menggunakan narkoba. Nah, supaya Anda bisa mencegah hal ini berubah menjadi masalah yang lebih besar, sebaiknya kenali dulu ciri anak memakai narkoba berikut.
Ciri anak memakai Narkoba
Suatu langkah yang baik, mengetahui dan mengenali tanda anak menggunakan narkoba. Banyak sekali orangtua yang tidak mengetahuinya, sehingga tidak dapat membantu anak mereka untuk berhenti menyalahgunakan narkotika.
Dengan mengetahuinya sejak awal, Anda memiliki kesempatan untuk memberikan pengertian dan membantunya untuk berhenti menggunakan narkoba. Beberapa ciri dan tanda yang dapat Anda amati jika curiga anak memakai narkoba yaitu:
- Panik dan cemas
- Mual dan muntah
- Halusinasi atau tertawa tanpa alasan yang jelas
- Peningkatan tekanan darah
- Mata memerah
- Pelupa
Namun, gejala ini bersifat sementara dan terkadang muncul hanya beberapa jam. Bagi orangtua yang tinggal terpisah dengan anak, agak sulit melihat gejala ini. Selain gejala-gelaja tersebut, perubahan perilaku juga menjadi tanda khas dari anak yang menggunakan narkoba.
Selain mengamati ciri, gejala, dan perubahan perilaku Anak, hal lain yang dapat anda lakukan adalah dengan mencari tahu lokasi-lokasi tersembunyi yang mungkin didatangi anak saat memakai narkoba.
Menghadapi anak yang menggunakan narkoba
Diskusikan dengan pasangan
Ketika mengetahui anak menggunakan narkoba, Anda tentu akan terkejut dan muncul berbagai perasaan emosional lainnya. Namun, menunjukkan amarah kepada anak justru membuatnya semakin tidak nyaman dan menolak segala komunikasi dengan Anda.
Menghadapi anak yang menggunakan narkoba memerlukan ‘strategi’ agar situasi tidak semakin memburuk. Diskusikan bersama pasangan, langkah apa yang akan ditempuh. Anda bisa berbagi peran dengan pasangan untuk memberikan pengertian kepada anak. Hindari untuk menyalahkan siapapun termasuk pasangan dan anak.
Diskusikan dengan anak
Setelah Anda memastikan bahwa sang anak memang memakai narkoba, sebaiknya segera ajak ia bicara. Hindari mengkonfrontasi anak, sebaliknya Anda mesti diskusikan hal ini baik-baik padanya.
Salah satu hal yang juga bisa Anda coba untuk memudahkan Anda berdiskusi dengan anak adalah mengetahui dulu bagaimana pergaulannya. Anda dapat memulainya dengan mengajak teman-teman terdekatnya berbicara. Dengan begitu, Anda akan tahu bagaimana sang anak bergaul dengan teman-temannya, aktivitasnya sehari, dan lain-lain.
Dengan mencari tahu apa yang anak pikirkan terkait teman-temannya yang menggunakan narkoba dan memiliki masalah dengan hal tersebut, anda dapat melihat bagaimana anak menanggapi situasi tersebut.
Berdasarkan asosiasi Partnership of Drug-Free Kids, beberapa poin ini perlu diperhatikan ketika berdiskusi dengan anak yang memakai narkoba:
- Ajak anak bicara ketika ia sedang tidak di bawah pengaruh obat atau alkohol agar emosinya lebih terkontrol dan lebih tenang.
- Pahami bahwa perilaku yang menunjukkan amarah dan tidak bersahabat, tidak akan berhasil membuat anak terbuka dan mau mendengarkan. Jelaskan bahwa Anda peduli dan ingin membantunya
- Anda dapat meminta bantuan psikolog atau psikiater untuk mendiskusikan hal ini. Ini dapat membantu Anda menghadapi berbagai situasi yang muncul, termasuk ketika anak menyangkal dan mengamuk.
- Tawarkan solusi kepada anak terkait ketergantungannya dengan narkoba seperti informasi program rehabilitasi yang dapat diikutinya
- Selama berbicara dengan anak, usahakan untuk tidak menghakimi dan menyalahkan siapapun atas kondisi ini. Anda dapat beberapa contoh pertanyaan seperti berikut:
- Bagaimana ayah/ibu dapat membantumu hari ini?
- Kira-kira apa alasanmu mulai menggunakan obat-obatan ini? Apa yang kamu rasakan?
- Apa yang bisa membuatmu dan membantumu berhenti menggunakan obat-obatan?
- Bagaimana menurut kamu jika kita pergi ke tempat rehabilitasi?
Proses rehabilitasi untuk anak
Anak yang ketergantungan dengan narkoba perlu mendapatkan penanganan dari ahlinya. Anda dapat mengajak dan mendampinginya untuk menemui psikiater. Selama proses rehabilitasi, libatkan anak untuk mengambil keputusan agar ia merasa dihargai. Setiap kali mengunjungi tempat rehabilitasi atau dokter, tanyakan pada anak anda apakah ia merasa nyaman dan lebih baik.
Minggu-minggu pertama merupakan saat yang berat untuk dilalui karena tubuh anak yang terbiasa menggunakan narkoba akan mendorong anak untuk menggunakan obat-obatan tersebut atau dikenal dengan istilah withdrawal alias sakau.
Gejala fisik dan psikologis pada kondisi ini dapat sangat menganggu dan membuat anak tidak nyaman. Anda dapat membicarakan dan konsultasikan kondisi-kondisi ini dengan dokter.
Selama proses rehabilitasi ini, anak bisa saja mendapat obat-obatan untuk mengendalikan kecemasan, depresi, gangguan tidur, mual, muntah, dan gejala-gejala lainnya. Awasi penggunaan obat-obatan ini dan harus sesuai dengan petunjuk dokter psikiatri.
Setelah mengatasi ‘kecanduan’ ini, proses rehabilitasi akan fokus kepada edukasi, konseling, dan support. Anda juga dapat mengikuti kelas-kelas psikolog untuk membantu anda tetap suportif dalam membantu anak anda. Anak remaja dalam proses rehabilitasi membutuhkan dukungan dan rasa sayang dari keluarganya.
Oleh : dr. Ayuwidia Ekaputri