HIV/AIDS & Hepatitis C

Mulai ARV Lebih Dini

Penelitian mengenai efektivitas ARV pada pasien yang baru terinfeksi kian menunjukkan hasil menggembirakan. Saat ini negara-negara maju telah menerapkan kebijakan memulai terapi ARV ketika CD4 kurang dari 500. Artinya ARV dimulai lebih dini lagi.

Pengobatan ARV amat dini, CD4<500 (200 -499), mengurangi angka kematian 25%. Kesimpulan ini diambil dari hasil penelitian kohor Europa, Australia dan Kanada. Ada 9.455 odha yang diteliti dari tahun 1996 sampai 2009.

Hasil penelitian sebagai berikut:

Manfaat ARV amat bermakna bila mulai ARV ketika CD4:

– 0 – 49 cells/mm3, mengurangi kejadian AIDS atau kematian dari 193 ke 55 per 1000 orang/tahun, atau menekan risiko kematian hingga 70 persen.
– 200 – 349 cells/mm3 terbukti mengurangi angka kematian 40%.
– 350 – 499 cells/mm3 mengurangi angka kematian sebesar 25%.
– Namun bila mulai ARV ketika CD4 antara 500 sampai 799 cells/mm3 tidak mengurangi kematian, karena memang kondisi yang bersangkutan masih baik dan belum menunjukkan gejala apapun.

Hasil penelitian ini dipresentasikan di Konferensi Internasional AIDS di Wina tahun 2010 oleh Jonsson Funk M dkk al. HAART initiation and clinical outcomes: insights from the CASCADE cohort of HIV-1 seroconverters on ‘When to Start’. Abstract THLBB201, 2010

Untuk diketahui, di Amerika dan Eropa saat ini ARV mulai diberikan ketika CD4 kurang dari 500 untuk odha yang belum menunjukkan gejala.

Di negara-negara bahkan ARV mulai diberikan tidak tergantung jumlah CD4, melainkan pada kondisi berikut:
1. Ada riwayat gejala AIDS,
2. Ada penyakit infeksi oportunistik tertentu.
3. Pada kondisi kehamilan,
4. Ada gangguan ginjal,
5. Ada koinfeksi hepatitis B yang sudah memerlukan pengobatan,
6. Bila CD4 berkurang lebih dari 100 sel /mm3 dibandingkan satu tahun sebelumnya, atau
7. Bila VL viral load HIV-1 RNA > 100,000 kopi/ml.

Untuk odha dengan CD4 lebih dari 500 panel ahli di Amerika terbagi dua: 50 persen berpendapat perlu mulai ARV, sedangkan 50 persen ahli berpendapat opsional: boleh mulai ARV, boleh juga ditunda. (http://aidsinfo.nih.gov/contentfiles/AdultandAdolescentGL.pdf)

Terobosan terakhir berasal dari hasil penelitian internasional dalam skala besar (HPTN 052). Penelitian ini mengikut sertakan 1.763 pasangan (97% pasangan heteroseksual) yang berasal dari 9 negara: Amerika, Botswana, Brazilia, India, Kenya, Malawi, Afrika Selatan, Thailand dan Zimbabwe. Pasangan yang diteliti dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama mereka yang mendapat terapi ARV segera setelah diketahui terinfeksi HIV. Kelompok kedua baru mendapat pengobatan ART setelah CD4 turun, kurang dari 250 sel/mm3.

Hasilnya amat mengejutkan. Penularan HIV terjadi pada 27 pasangan seksual dari odha yang mendapat ARV ketika CD4 kurang dari 250. Hanya satu orang yang tertular HIV dari pasangan odha yang segera diobati ART setelah diketahui terinfeksi HIV tanpa melihat jumlah CD4 nya.
Perkiraan WHO menyebutkan, jika protokol pemberian ARV sebelum CD4 mencapai di bawah 500 diberlakukan secara efektif, maka di seluruh dunia ada 3 juta kematian yang bisa dicegah di seluruh dunia antara tahun 2013-2025. Selain itu pada kurun yang sama penularan 3,5 juta infeksi HIV bisa dicegah karena begitu minum ARV risiko penularan akan berkurang hingga 96 persen.

(zubairidjoerban.org)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *