Yayasan Pelita Ilmu berdiri dengan semangat mandiri dan profesionalisme tinggi untuk mendukung dan mewujudkan masyarakat, khususnya remaja Indonesia, yang berperilaku hidup sehat secara mandiri , berwawasan luas sehingga mampu hidup produktif, berkualitas dan sejahtera
PELITA DESA yakin pada tahun 2030 nanti sudah banyak desa yang pembangunannya sudah menyusul kota. Orang akan merasa nyaman tinggal dan berusaha di desa. Banyak desa di Indonesia yang telah berubah dan berhasil maju. Kita perlu berbagi pengalaman agar pem-bangunan desa di negeri kita dapat berjalan lebih cepat.
Sanggar Yayasan Pelita Ilmu merupakan Program Dukungan dan Pendampingan untuk Orang dengan HIV dan AIDS untuk memberikan bantuan menyeluruh kepada individu yang hidup dengan HIV dan AIDS, dengan fokus pada aspek kesehatan, psikososial, dan sosial ekonomi. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup, mengurangi stigma dan diskriminasi, serta mendorong akses ke layanan medis dan dukungan yang diperlukan.
Yayasan Pelita Ilmu menjalankan berbagai program strategis yang bertujuan meningkatkan kesadaran serta membentuk kemandirian masyarakat khususnya peran aktif remaja untuk berperilaku hidup sehat, melalui upaya kegiatan pendidikan dan layanan kesehatan

Membantu masyarakat memahami risiko dan langkah pencegahan HIV melalui edukasi, pemeriksaan, dan akses layanan kesehatan yang mudah.

Memberikan dukungan holistik berupa edukasi, konseling, dan pendampingan terapi untuk membantu orang dengan HIV hidup sehat dan produktif.

Membantu meningkatkan kemampuan dan kemandirian orang dengan HIV melalui pelatihan, dukungan sosial, dan akses sumber daya yang memadai.
Pada tahun 1983, seusai mengikuti sebuah training di Perancis, dr. Zubairi Djoerban (seorang dokter di RSCM/staf pengajar FKUI) melakukan penelitian di Jakarta terhadap sekitar 30 waria. Beliau menemukan dua orang diantaranya memiliki kadar limfosit T helper (CD4) yang sangat rendah (kurang dari 200/mm2), sehingga dinyatakan kemungkinan telah terinfeksi HIV. Kemudian pada September 1985, tes ELISA terhadap darah seorang perempuan dengan hemophilia berusia 25 tahun di Rumah Sakit Islam Jakarta, didiagnosa terinfeksi HIV, serta dengan gejala klinis yang menunjukkan AIDS.
Dengan bekerja sama secara sinergis, mitra kami berperan penting dalam memperkuat upaya pelaksanaan layanan, meningkatkan cakupan jangkauan, serta memastikan keberlanjutan setiap inisiatif yang dijalankan.
Menghadirkan berbagai artikel, opini, dan tulisan inspiratif yang menggali berbagai aspek dan kisah di balik program kami, memberikan wawasan dan inspirasi untuk mendukung misi kami.
Halo Sobat Sehat! Pernah nggak sih kita dengar celetukan yang menyakitkan atau tatapan aneh saat membicarakan soal ODHIV (Orang dengan
Bagi jutaan orang di seluruh dunia, terapi antiretroviral (ARV) adalah anugerah yang telah mengubah HIV dari vonis mati menjadi kondisi
Sabtu, 19 April 2025 Bertempat di sebuah rumah sekaligus kantor Yayasan Pelita Ilmu di Jakarta , telah diadakan Pertemuan Obrolan
Menjadi ruang untuk melihat momen-momen penting dan interaksi dalam setiap kegiatan yang kami jalankan, memberikan gambaran nyata tentang dukungan dan partisipasi masyarakat.