HOT NewsSay No To Drugs

Ajak Eks Penghuni Rehabilitasi Narkoba Berwirausaha

Bagi sebagian orang, acapkali memandang negatif terhadap pengguna narkoba, sekalipun sejak lama pecandu itu telah lama meninggalkan barang haram itu.

Tapi tidak halnya bagi Andi Kesuma Ginting, pemilik Sanggar Baca Eureka yang memandang bahwa mantan pecandu juga adalah asset bangsa yang wajib diperhatikan baik oleh masyarakat sekirarnya, ataupun oleh negara.

Untuk memberdayakan mantan ‘junkies’ (pengguna narkoba) ini, pria yang akrab disapa Ginting inipun menggandeng PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIK SBU) lewat program PLN Peduli dengan menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) nya.

Kerjasama itu pun terwujud dalam Pelatihan Pengolahan Kopi bagi Eks Rehabilitasi Narkoba yang digelar pada Kamis 21 sampai 23 November 2019 yang lalu di Sanggar Baca Eureka, Jl. Pintu Air 4, Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor. Sekitar 11 orang mantan pecandu narkoba pun ikut serta dalam even ini.

Waldy Gunawan, selaku Asisten Manager CSR PLN UIK SBU dalam kata sambutannya mengucapkan rasa bangganya kegiatan tak biasa ini bisa dilaksanakan *( dan berharap bisa terus berkembang dalam usaha, untuk selalu berbuat baik juga saling menjaga nama baik termasuk bersama sama menjaga aset aset PLN yg ada di masyarkat.)*

“Ketika pertama kali kegiatan ini pertama kali disampaikan, kami langsung tertarik. Karena even seperti ini sangat luar biasa. Apalagi para pesertanya merupakan generasi bangsa yang mungkin selama ini pernah salah dan mau berubah,” ungkapnya.

Dikatakan Waldy, pelatihan pengolahan kopi mungkin terlihat sederhana, tapi ilmu ini tentunya menjadi sesuatu hal yang luar biasa begitu seseotang memiliki kemampuan bagaimana cara mengenal kopi hingga mendapatkan citarasa yang baik dalam pengolahannya.

“Kita semua tau, kopi adalah salahsatu komoditi andalan negeri kita saat ini. Hampi semua orang pasti menyukai kopi. Tentu begitu luar biasa ketika kita mampu mengolahnya sendiri dan ke depan seluruh peserta mampu membuka usaha sendiri dengan berbisnis komoditi ini. Apalagi sekarang warung kopi khususnya yang berbentuk cafe, sangat menjamur di Medan. Kami berharap seluruh peserta bisa memanfaatkan peluang ini secara baik, agar ke depan tidak lagi memilih jalan yang salah,” harapnya.

Hal senada juga diungkapkan Andi Kesuma Ginting, pencetus kegiatan ini. Menurutnya, bukan sesuatu yang mudah untuk merangkul anak-anak eks penghuni panti rehabilitasi narkoba dalam berbuat ke arah positif.

“Tapi ketika kita menawarkan pelatihan berupa pengolahan kopi, mereka begitu tertarik, bahkan jumlah peserta sempat membludak sehingga akhirnya kita batasi. Ini bukti kopi menjadi komoditi yang disukai dan menjadi sarana berkomunikasi yang sangat efektif,” cetusnya.

Ia juga berharap, sarana sanggar yang juga menjadi tempat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengolahan kopi ini kelak bisa menjadi tempat melahirkan ‘Barista’ yang andal.

“Saya harap pelatihan ini bisa menjadi peluang bagi seluruh peserta untuk tidak hanya sekadar berbuat lebih baik di tengah masyarakat, tapi kelak bisa menjadi peluang untuk mendapatkan hasil baik termasuk materi. Terimakasih PLN atas supportnya” ucapnya.

Sementara Jhoni Sitompul, salahsatu peserta mengaku sangat bersyukur bisa ikut serta dalam kegiatan yang dinilainya sangat luar biasa.

“Kita semua tau, kopi lagi booming di Medan. Namun bagi kita eks pecandu narkoba untuk mendapatkan akses kerja tidak ada karena tidak punya kemampuan, khususnya dalam merebut peluang itu. Karena itu, kami menilai pelatihan ini luar biasa,” ujarnya.

Apalagi, kata Jhoni, even ini digelae secara gratis. “Kami tau, bukan murah untuk mendapatkan ilmu ini. karena untuk kursus menjadi seorang barista biayanya sangar mahal sampai 5 juta rupiah,” paparnya.

“Karena itu, kami sangat berterimakasih kepada PLN. Karena perusahaan ini bukan hanya ikut berperan memerangi narkoba lewat programnya, tapi mampu dan mau memberi jalan kepada kami agar mampu berwirausaha ke depannya,” tandasnya.

Senior Manager PLN UIK SBU Sigit Prasetyo yang turut hadir sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini berpesan agar pelatihan pengolahan kopi ini bisa menjadi pemberdayaan ekonomi bagi para peserta.

“Inilah bentuk program PLN Peduli, tak hanya peduli kepada masyarakat, tapi juga peduli komunitas. Apalagi bagi para peserta yang memiliki bekas yang selama ini dipandang negatif. Kami harap dengan apa yang mereka peroleh ini, rasa percaya diri mereka bisa kembali dan ini menjadi motivasi untuk kembali ke masyarakat jika selama ini mereka merasa tersisih,” pungkas Sigit.

Sementara, tampak hadir jajaran manajemen PLN UIK SBU diantaranya Asisten Manager Komunikasi dan Humas sekaligus Ketua Umum DPP SP PLN Abrar Ali, Ketua DPD SP PLN UIK SBU Fathdi Akbar dan Humas PLN UIK SBU Deliana.

(Oleh : Mahbubah Lubis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *